MACAM-MACAM GERAKAN KEBANGSAAN di INDONESIA
Boedi Oetomo

Berdiri atas
Prakarsa Mas Ngabehi Wahidin Soedirohoesodo. Tujuanya adalah meningkatkan
kualitas bangsa melalui kegiatan pengajaran . tanggal 20 Mei merupakan hari
lahir Boedi Oetomo diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasiona
Ada
beberapa kendala yang dihadapi Boedi Oetomo,. Pertama, pembatasan keanggotaan
Boedi Oetomo hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura. Kedua, Boedi Oetomo tidak
mencampuri urusan politik. Pada tahun 1906
Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana
pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini
bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang
kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908
berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo.Organisasi Budi Utomo
artinya usaha mulia.Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai
politik.Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat
dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah,
mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja
anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri,
menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi
cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
2) Sarekat Islam (SI)
Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah
perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun
1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi
pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi, dengan
tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam.Keanggotaan
SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak memiliki anggota
yang cukup banyak.Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas
ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI
(Sarekat Islam).Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI
seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam
berkembang pesat karena bermotivasi agama
Islam.

Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam
adalah:
a.
Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur)
oleh orang Cina,
b.
Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya
untuk menunjukkan kekuatannya dan
c.
Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat
bumi putera.
3) Muhammadiyah

Organisasi ini didirikan oleh KH
Ahmad Dahlan pada tanggal 18 Nopember 1912 dengan tujuan :
·
Memajukan pengajaran dan pendidikan berdasarkan agama
Islam,
·
Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara
hidup menurut peraturan
agama Islam yang diselaraskan dengan kehidupan modern.
Untuk mencapai tujuan itu maka dilakukan melalui cara :
Mendirikan, memelihara, dan membantu pendirian sekolah berdasarkan agama
Islam,
Mendirikan dan memelihara masjid, langgar, poliklinik, dan rumah yatim dan kegiatan social
Menyebarluaskan ketentuan-ketentuan dalam agama Islam.
Mendirikan dan memelihara masjid, langgar, poliklinik, dan rumah yatim dan kegiatan social
Menyebarluaskan ketentuan-ketentuan dalam agama Islam.
Dengan melihat kegiatannya, maka tampaklah bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik. Hal inilah yang mempengaruhi perkembangan Muhammadiyah, meskipun pada awal-awal tahun perkembangannya kaum nasional kurang tertarik dengan Muhammadiyah karena tidak mau terjun ke dunia politik dan mau menerima bantuan dari Belanda.
.
4) Indische Partij

Merupakan
organisasi bercorak politik yang didirikan oleh Eduard Douwis Dekker (Danudirja
Setiabudi) pada 25 Desember 1912.
Bertujuan
membangun petriotisme semua indiers (orang lokal/indonesia) terhadap tanah air.
Melalui karangan Douwis dekker yang di muat di majalah Het Tijdschrift dan de
Express ia melancarkan propagandanya mengenai program “Hindia” untuk setiap
gerakan politik yang sehat.
Organisasi
yang secara tegas menyatakan bahwa bergerak dalam politik adalah Indische
Partij yang didirikan oleh Tiga Serangkai yaitu :
o E.F.E Douwes
Dekker (Danudirjo Setyobudi)/Multatuli
o Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantoro)
o Cipto
Mangunkusumo
Cita-cita IP disebarluaskan melalui surat kabar “De Express”, sedangkan program kerja IP adalah :
1. Mempersiapkan
cita-cita kesatuan nasional pergerakan,
2. Memberantas
kesombongan sosial dalam pergaulan,
3. Memberantas
usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antar agama yang satu dengan yang
lain,
4. Memperbesar
pengaruh pro-Hindia di dalam pemerintahan,
5. Berusaha
mendapat persamaan hak bagi semua orang Hindia,
6. Dalam hal
pengajaran dan ekonomi, harus ditujukan untuk kepentingan ekonomi Hindia dan
7. memperkuat
mereka yang ekonominya lemah.
Dengan menyatakan diri sebagai organisasi politik, maka pemerintah Belanda kemudian melarang partai itu. Meskipun IP dibubarkan, semangat dari para pemimpinnya tidak pernah luntur, yaitu tampak dari keberanian Suwardi Suryaningrat yang menulis buku Seandainya Saya Orang Belanda yang berisi sindiran terhadap ketidakadilan di daerah jajahan. Demikian juga dengan Douwes Dekker yang menyatakan bahwa pemerintahan jajahan adalah bukan pemerintah, tetapi kelaliman yang merupakan musuh rakyat yang paling berbahaya. Karena kegiatan dari tokoh IP dirasa membahayakan pemerintah Belanda maka pada bulan Agustus 1913 ketiga pemimpin IP dijatuhi hukuman buang/pengasingan dan mereka memilih negara Belanda.
5) Gerakan Pemuda
Organisasi
pemuda kedaerahan merupakan titik awal pertumbuhan bangsa dan awal dari proses
integrasi nasional. Berikut adalah contoh dari gerakan pemuda.
v Tri Koro
Dharmo
Tri Koro
Dharmo didirikan oleh Setiman Wirjosandjoyo, Suradi Wongsonegoro dan Soetomo
pada tanggal 7 Maret 1915. Tujuan didirikannya Tri Koro Dharmo adalah sebagai
tempat latihan calon –calon pemimpin bangsa atas dasar cinta tanah air.
Pada kongres
pertamanya di Solo tahun1918 ada dua keputusan penting. Pertama, nama Tri Koro
Dharmo di ubah menjadi Jong Java. Kedua, tujuan organisasi dipusatkan untuk
membangun persatuan Jawa Raya.
Setelah
ongresnya yang ke-8 pada tanggal 28 Desember 1925 – 2 Januari 1926 di B andung,
Jong Java turut meningkatkan persatuan dan cita-cita Indonesia merdeka. Mulai
kongres tersebut Jong Java praktis terjun ke politik.
v Jong
Sumatera Bond
Didirikan
pada 9 desember 1917 di Gedung Volkslecture Jakarta oleh Pemuda-pemuda Sumatera
yang ada di Jakarta. Tujuannya adalah untuk memperkokoh hubungan antar pelajar
asal Sumatera.
Jong
Sumatera Bond memiliki banyak anggota
yang tersebar di Bogor, Bandung, Sukabumi, Purworejo, Padang dan
Bukittinggi. Dari hasil godokan Jong Sumtera Bond ini lahirlah pemimpin bangsa
seperti Muhammad Yamin dan Muhammad Hatta.
v Ambon
Organisasi
yang terbentuk adalah Wilhelmina, Ambonsch Studifonds, dan Ambon Bons. Orang
Ambon di luar Ambon mendirikan Sarekat Ambon. Pimpinannya yang terkenal adalah
A.J Patiy.
v Minahasa dan
Celebes
Pada tahun
1919 berdiri Jong Minahasa dan Jong Celebes. Keduua organisasi ini tidak begitu
besar, tetapi dari pendirian organisasi ini muncul tokoh Minahasa yang terkenal
yaitu Sam Ratulangi.
v Sunda dan
Betawi
Tahun 1920
berdiri organisasi pemuda Sunda di Jakarta dengan nama Sekar Rukun. Selain itu
pemuda Betawi berhasil membentuk organisasi bernama Pemuda Betawi berada di
bawah pimpinan Moh. Husni Thamrin.
v Timor
Berhasil
mendirikan Timorsche Verbond di Makassar pada tahun 1922. Pada tahun yang sama
juga berdiri Bataks Bond yang merupakan pecahan Jong Sumatranen Bond.
6) Organisasi Kepanduan
Jumlah
organisasi pemuda yang semakin banyak mendorong munculnya keinginan untuk
membentuk organisasi wadah kepanduan. Dibentuklah organisasi kepanduan
diantaranya Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), Nationale Islmaitische
Padvinderij (NATIPY), dan Pandu Pemuda Sumatera (PPS).
Agar
organisasi kepanduan ini bekerja semakin efektif di bentuklah Persaudaraan
Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang merupakan gabungan dari organisasi kepanduan.
Karena PAPI di anggap tidak dapat mengakomodasikan aspirasi seluruh organisasi
yang ada di dalamnya, organisasi-organisasi fusi lain bermunculan. Tahun 1918
didirikan Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) sebagai jawaban
atas keinginan membentuk wadah kerjasama yang bisa menjadi perekat semua
organisasi kepanduan.
7) Taman Siswa
Taman Siswa
berdiri pada tanggal 3 Juli 1922 atas prakarsa R.M Suwardi Suryadinigrat yang
lebih di kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Tujuannya adalah untuk memajukan
bidang pendidikan.
Asas Taman
Siswa di wujudakan dalam sistem among sebagai berikut.
1.
Mewajibkan guru-guru sebagai pemimpin berdiri di
belakang, memberi kesempatan pada anak didik untuk berjalan sendiri. Inilah
yang di sebbut Tut Wuri Handayani.
2.
Guru berada ditengah-tengah dan dapat membangkitkan
pikiran. Yang serin g disebut dengan Ing Madya Mangun Karsa.
3.
Guru dapat memberi contoh bila berada di depan. Yang
istilahnya adalah Ing Ngarso Tuladha.
Keluarnya
Wilde Scholen Ordonantie atau Undang-Undang Sekolah Liar membuat perjuangan
Taman Siswa mengalami hambatan. Bagi Taman Siswa, keberadaan UU ini
berartimemasung kemajuan sekolah swasta. Taman Siswa berjuang agar UU ini
dihapus. Perjuangan penghapusan UU ini didukung oleh beberapa organisasi lain,
seperti PSII, PNI Baru, Boedi Oetomo, Muhammadiyah, Partindodan Permi.
Perjuangan mereka berhasil, terbukti dengan dicabutnya UU Sekolah Liar pada
tahun 1933.
8) Partai Komunis Indonesia
Keberadaan
paham komunis di Indonesia tidak dapat dari nama seorang buruh Belanda bernama
H.J.F.M Sneevliet yang masuk ke indonesia tahun 1913. Ia lalu mendirikan
organisasi Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) tahun 1914 bersama
J.A Brandsteder, H.W Dekeer dan P. Bergsma.
Dengan
menggunakan strategi Infiltrasi atau block within, ISDV berhasil menyusup ke
tubuh Sarekat Islam. Caranya dengan menjadikan anggota ISDV sebagai anggota SI
dan sebaliknya. Taktik liannya adalah dengan cara merekrut pemimpin SI yang
berpengaruh masuk ke ISDV.
Pada kongres
ISDV 23 Mei 1920 nama ISDV di ubah menjadi Partai Komunis Hindia. Dan pada
bulan Desember di ubdah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Setelah
merasa makin mapan dan besar, PKI
mengadakan mengadakan pemberontakan yang di kenla dengan pemberontakan PKI
1926. Pemberontakan ini di rancang oleh tokoh-tokoh PKI seperti Sardjono, Budi
Sutjipto dan Sugono. Pemberontakan yang terjadi di Jakarta itu secara serempak
meluas ke daerah Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera. Namun pemberontakan tersebut berhasil di
tangani. Banyak pengikut PKI yang di buang ke Tanah Merah, Dugul, dan Papua.
Akhirnya PKI dinyatakan sebagai partai terlarang.
9) Perhimpunan Indonesia
Dalam tahun
yang sama lahirnya Boedi Oetomo, terbentuk pula perkumpulan dengan nama
Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) yang bergerak di bidang sosial.
Orientasi
perkumpulan Indische Vereeniging setelah kedatanga tokoh 3 serangkai Douwes
Dekker, dr Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryadiningrat. Mereka berhasil
mengubah perhimpunan yang dulu berorientasi sosial sekarang menjadi orientasi
politik. Asas Indische Vereeniging yaitu:
§ Penentuan
nasib sendiri
§ Perjuangan
mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri.
§ Bangsa
Indonesia harus bersatu melawan penjajah.
10) Partai Nasional Indonesia (PNI)
Perserikatan
Nasional Indonesia mempunyai hubungan yang erat dengan Perhimpunan Indonesia
karena sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, pengurus
Perserikatan Nasional Indonesia berasal dari orang-orang. Anggaran dasarnya
juga diambil dari anggaran PI.
Pada kongres
PNI pertama di Surabaya 27-30 Mei 1928 dibicarakan rencana kerja dan anggaran
dasar PNI. Kongres juga memperkukuhkan Ir. Soekarno sebagai ketua PNI. Nama
Perserikatan Nasional Indonesia di ubah menjadi Partai Nasional Indonesia.
Kemajuan
yang di capai PNIO dalam waktu singkat dan sifatnya non-kooperatif sangat
menceaskan pemerintah Belanda. Kekhawatiran pemerintah Belandanmakin bertambah
setelah mendengar Isu bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan pada 1930. Untuk
mengantisipasinya, pemerintah Belanda mengadakan penangkapan dan penggeledahan
terhadap tokoh-tokoh PNI. Pada 29 Desember 1929Ir. Soekarno dan kawan-kawannya
di tangkap di Yogyakarta dan di bawa ke Bandung. Ir. Soekarno membela diri
dengan memv=bacakan tulisannya yang terkenal “ Indonesia Menggugat”. Dalam
pidato pembelaannya, Soekarno mengakatan “Kini sudah semakin jelas bahwa
pergerakan nasional di Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan komunis
saja, tetappi merupakan aksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang di dalam
batinnya telah menderita. Revolusi Indonesia adalah revolusi zaman sekarang,
bukan revolusi sekelompok kaum intelektual tetapi revolusi bagian terbesar dari
rakyat dunia yang terbelakang di diperbudak.” Para pemimpin PNI akhirnya di
jatuhi hukum penjara dengan dakwaan
melakukan perbuatan mengganggu ketertiban dan menentang pemerintah.
Penangkapan
Ir. Soekarno membuat kaum nasional merasa sangat terpukul. Oleh sebab itu pada
kongres luar biasa di Jakarta April 1931 PNI akhirnya di bubarkan. Hal iitu
dilakukan demi keselamatan anggotanya.
Mantan
anggota PNI mendirikan Partai Indonesia (Partindo) pada 1 Mei 1931 dengan
ketuanya Sartono. Sementara Moh Hatta, Sutan Sjahrir dkk mendirikan Pendidikan
Nasional Indonesia.
11) Gerakan Wanita
Lahir
gerakan emansipasi yang di pelopori R.A Kartini. Berbagai perkumpulan pun
berdiri seperti Keoetamaan Isteri yang di asuh oleh Dewi Sartika. Selain itu
ada sekolah Kartini di Bogor, Cirebon, Indrmayu, Semarang, Madiun, Rembang,
Surabaya dan Pekalongan. Salah satu organisasi kewanitaan paling tua adalah
Putri Mardika yang berdiri tahun1912.
Kehadiran
berbagai organisasi kewanitaan ini memperkuat kesadaran kaum wanita untuk
membantu terbentuknya suatu bangsa. Hal in terbukti dengan di selenggarakannya
Kongres Perempuan 1 di Yogyakarta pada tahun 1928 dan Kongres Perempuan 2 di
Jakarta pada 22Desember 1930. Tanggal tersebut kemudian dikukuhkan sebagai Hari
Ibu.
12) Permufakatan Perhimpunan Perhimpunan Politik
Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
PPPKI
dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927. Beranggotakan
organisasi-organisasi seperti Partai Sarikat Islam Indonesia ( PSII ), Budi
Utomo, PNI Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi
Indonesia.
PPPKI
mengadakan kongres pertama di Surabaya 30 Agustus – 2 September 1928.
Wakil-wakil partai politik berharap
bahwa kongres tersebut merupakan permulaan era baru bagi gerakan
kebangsaan. Soetomo terpilih sebagai ketua Majelis Pertimbangan PPPKI.
Organisasi ini mengalami guncangan setelah PNI bubar dan melahirkan dua partai
baru yakni Partindo dan PNI baru. Keberadaan dua partai baru ini kemudian
memperlemah posisi PPPKI.
Tujuan dibentuknya PPPKI yaitu:
1.
Menghindari perselisihan diantara anggota-anggotanya
2.
Menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia; dan
3.
mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia
4.
Pembentukan organisasi PPPKI sebagai ide persatuan
sejak awal mengandung benih-benih
a.
kelemahan dan keretakan.Berikut ini ada beberapa
faktor yang menyebabkan keretakan tesebut.
Akhirnya,
PSI yang sudah berganti nama menjadi Partai Sarekat Islamm Indonesia (PSII)
mengundurkan diri dari PPPKI tahun 1930.
13) Kongres Pemuda
Berbagai
organisasi kepemudaan mengadakan kongres pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926.
Kongres tersebut dihadiri oleh wakil-wakil dari berbagai organisasi kepemudaan.
Tujuan dari
kongresnya :
1.
Membentuk badan sentra organisasi kepemudaan
2.
Memajukan paham persatuan kebangsaan
3.
Mempererat hubungan antar seluruh perkumpulan
kepemudaan bangsa.
Kongres
Pemuda 1 ini menerima dan mengakui cita-cita persatuan Indonesia walaupun
rumusannya belum jelas. Kongres Pemuda 2 berlangsung tanggal 26-28 Oktober 1928
dan di hadiri oleh kurang lenbih 750 pemuda yang berasal dari organisasi
kepemudaan Indonesia. Kongres ini
melahirkan semangat nasionalisme yang lebih tinggi dari kengres kepemudaan
sebelumnya. Utusan para pemuda mengucapkan sumpah “Satu nusa, satu bangsa dan
satu bahasa.” Dalam upacara penutupan, dinyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan
W.R. Supratman. Simbol persatuan adalah pengibaran bendera merah putih yang di
iringi lagu nasional Indonesia Raya.
Pernyataan
dalam Sumpah Pemuda itu merupakan perwujudan dari identitas nasional. Rumusan
itu menjadi pemersatu dalam tekad melawan penjajah Belanda dan meraih rangka
kemerdekaan. Cita-cita dan tekad itu menjadi kenyataan setelah dua dasawarsa
kemudian.
14) Partai Indonesia Raya (Parindra)
Di Surabaya
terdapat kelompok studi Indonesia yang banyak berjasa dalam pergerakan nasional khususnya di daerah Jawa
Timur. Melalui surat kabar, mereka mengkritik perpecahan yang terjadi di
berbagai organisasi pergerakan kebangsaan. Penyebab perpecahannya adalah perbedaan
pendapat apakah akan mengambil sikap kooperatif atau nonkooperatif dalam
memperjuangkan cita-cita kebangsaan.
Kelomppok
studi ini kemudian mengubah nama menjadi Persatuan Bagsa Indonesia (PBI) pada
tahun 1930. Persatuan Bangsa Indonesia memiliki arah bidang pollitik dengan
sasaran masyarakat pedesaan dan menjalin kerjasama dengan Boedi Oetomo, Serikat
Celebes, Serikat Sumatera, Ambon, serta Perkumpulan Kaum Betawi. Mereka
kemudian melebur dan membentuk Partai Indonesia Raya (Parindra) dengan ketuanya
Soetomo. Bergabung pula tokoh pergerakan nasional lainnya seperi Husni Thamrin,
K.R.M.H Wuryaningrat dan Sukarjo Wiryopranoto.
Parindra
mempunya tujuan membentuk Indoensia yang sempurna dan Mulia. Organisasi ini
memberi jalan kooperatif. Tujuannya untuk menghindar agar jangan sampai di
bubarkan pemerintah kolonial Belanda.
15) Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Pada tanggal
21 Mei 1939. Husnni Thamrin mendirikan federasi GAPI. Pembentukan GAPI didasari
beberapa alasan sebagai berikut:
1.
Kegagalan
Petisi Sutardjo
2.
Kegentingan internasional akibat timbulnya fasisme
3.
Sikap pemerintah kolonial Belanda yang tidak
memperhatikan kepentingan bangsa Indonesia.
GAPI lahir sebagai hasil kesepakatan antara organisa-organisasi seperti
PSII, Gerindo, PII, Pasundan, Persatuan Minahasa, dan Partai Katolik. Kesepakatan juga menghasilkan rumusan bahwa
organisasi-organisasi anggotanya tetap memiliki otonomi melaksanakan programnya
masing-masing. Jika timbul perselisihan antar partai, GAPI akan bertindak
sebagai juru damai
No comments:
Post a Comment