Wednesday, 22 June 2016

Surat untuk diriku 5 tahun yang akan datang. : From me to me.


Untukmu
Yang membaca surat ini..
Lama tidak bertemu. Selamat atas hidupmu, kau berhak mendapatkannya. Kau tahu, ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu. Kuharap surat ini bisa mewakili diriku 5 tahun yang lalu.

Untukmu
Yang membaca surat ini..
Bagaimana kabarmu? Aku yakin kau sedang bersenang-senang sekarang. Memang apalagi yang lebih sempurna dari memiliki keluarga kecil seperti yang telah kau impikan dahulu? Dulu kau selalu bersedih karena kau bukan anak yang selalu disayang dan diperhatikan oleh Ayah dan Ibumu. Kau tidak punya banyak waktu mewarnai masa kecil dan masa remajamu. Itulah sebabnya kau suka warna hitam. Iya, kan? Kau sudah tahu rasanya hidup seperti tanpa orang tua, jadi jangan biarkan malaikat kecilmu merasakan hal sama sepertimu. Mereka membutuhkan sosok Ibu yang kuat dan hebat sepertimu dan juga Ayah yang menyayangi keluarga mereka. Mereka membutuhkan Ayah dan Ibu yang bisa berkata “Ayah dan Ibu bangga padamu, Nak”. Untuk keluarga barumu, aku turut bahagia..

Untukmu
Yang membaca surat ini..
Apa yang kamu lakukan sekarang? Mungkinkah kamu masih seperti yang dulu? Tepat seperti 5 tahun yang lalu. Kamu masih sering berdiam, memikirkan banyak hal, memikirkan hal yang tidak pernah ada.  Atau mungkin kamu sudah berhenti menjadi dirimu yang dulu? Tidak. Jangan berhenti, karena tidak ada hal yang lebih indah dari 5 tahun yan lalu. Aku tahu kamu adalah orang yang gigih dan bertekad kuat.
Di tahun itu kamu memberiku banyak pelajaran sampai aku bisa menuliskan ini untukmu. Aku juga tahu bahwa pelajaran yang paling kamu sukai adalah kehidupan, walau kamu masih sering tersesat didalamnya. Tapi aku yakin ada sesuatu didalam dirimu yang tidak bisa dilihat orang kebanyakan, dan aku beruntung, aku bukan diantara mereka.
Aku yakin sudah banyak yang berubah. Tapi bagaimana dengan perasaanmu? Bagaimana rasanya menetapkan seseorang untuk hidup bersama-sama selamanya. Walau setidaknya itu tidak sesulit memilih diantara 2 orang yang belum tentu mencintaimu, kan? Apakah kau bersama dengan salah satunya? Aku harap begitu. Aku masih ingat betapa kau mencintai 2 orang tersebut. Kau bisa berubah mendadak puitis, gembira, terpuruk, berbunga-bunga dan patah hati. Sudahkah kau berterimakasih kepada mereka berdua. Karena dengan adanya mereka dihidupmu, kau selalu percaya bahwa harapan dan mimpi itu bisa terwujud asalkan kau mau berusaha.
Ngomong-ngomong soal mimpi, masih ingatkah kau dengan cita-citamu ketika masa kuliah dulu? Ku dengar kau selalu bilang bahwa kau ingin pergi ke Jepang, mengajar disana dan bertemu idolamu. Apakah itu terwujud sekarang? Bagaimana dengan hobi menulismu? Apa kau tahu, sebenarnya aku disini banyak membaca artikel di blogmu. Bahkan setelah sering membacanya aku masih tidak percaya kalau kau yang menulis itu semua. Bagaimana bisa orang yang dingin dan pendiam sepertimu bisa membuat orang-orang kagum dan bertanya-tanya pada setiap kalimat yang kau ciptakan?

Untukmu
Yang membaca surat ini..
            Hei, bukankah hari ini adalah hari Ulang Tahunmu. 22 Juni 2021. Apa yang kau inginkan sebagai kado? Tapi, kau pasti tahu kan, aku tidak punya banyak uang untuk membuatmu terkesan. Aku tahu bahwa surat ini begitu berarti untukmu, karena ini percakapan paling panjang yang pernah kau miliki bukan? Kini kau punya teman curhat atau ngobrol seperti yang kau inginkan setiap hari ulang tahunmu.
Mungkin aku disini bisa mendoakanmu atau membantumu mengabadikan perjalanan hidupmu.
            Aku ingin kau mewujudkan keinginanku, yaitu melihat Ayah dan Ibumu menangis karena bangga melihatmu sekarang dan berkata “Inilah putriku, putri Ayah dan Ibu”

Untukmu
Yang membaca surat ini..
Tidak ada jalan yang jauh dari kesedihan. Jadi tunjukkan senyummu, bangun impianmu tanpa rasa takut dan teruslah percaya.

Untukmu
Yang membaca surat ini..
Aku harap kau bahagia..