Untukmu
Yang
membaca surat ini..
Lama tidak bertemu. Selamat atas hidupmu,
kau berhak mendapatkannya. Kau tahu, ada banyak hal yang ingin kusampaikan
padamu. Kuharap surat ini bisa mewakili diriku 5 tahun yang lalu.
Untukmu
Yang
membaca surat ini..
Bagaimana kabarmu? Aku yakin kau sedang
bersenang-senang sekarang. Memang apalagi yang lebih sempurna dari memiliki
keluarga kecil seperti yang telah kau impikan dahulu? Dulu kau selalu bersedih
karena kau bukan anak yang selalu disayang dan diperhatikan oleh Ayah dan
Ibumu. Kau tidak punya banyak waktu mewarnai masa kecil dan masa remajamu.
Itulah sebabnya kau suka warna hitam. Iya, kan? Kau sudah tahu rasanya hidup
seperti tanpa orang tua, jadi jangan biarkan malaikat kecilmu merasakan hal
sama sepertimu. Mereka membutuhkan sosok Ibu yang kuat dan hebat sepertimu dan
juga Ayah yang menyayangi keluarga mereka. Mereka membutuhkan Ayah dan Ibu yang
bisa berkata “Ayah dan Ibu bangga padamu, Nak”. Untuk keluarga barumu, aku
turut bahagia..
Untukmu
Yang
membaca surat ini..
Apa yang kamu lakukan sekarang? Mungkinkah
kamu masih seperti yang dulu? Tepat seperti 5 tahun yang lalu. Kamu masih
sering berdiam, memikirkan banyak hal, memikirkan hal yang tidak pernah
ada. Atau mungkin kamu sudah berhenti
menjadi dirimu yang dulu? Tidak. Jangan berhenti, karena tidak ada hal yang
lebih indah dari 5 tahun yan lalu. Aku tahu kamu adalah orang yang gigih dan
bertekad kuat.
Di tahun itu kamu memberiku banyak
pelajaran sampai aku bisa menuliskan ini untukmu. Aku juga tahu bahwa pelajaran
yang paling kamu sukai adalah kehidupan, walau kamu masih sering tersesat
didalamnya. Tapi aku yakin ada sesuatu didalam dirimu yang tidak bisa dilihat
orang kebanyakan, dan aku beruntung, aku bukan diantara mereka.
Aku yakin sudah banyak yang berubah. Tapi
bagaimana dengan perasaanmu? Bagaimana rasanya menetapkan seseorang untuk hidup
bersama-sama selamanya. Walau setidaknya itu tidak sesulit memilih diantara 2
orang yang belum tentu mencintaimu, kan? Apakah kau bersama dengan salah
satunya? Aku harap begitu. Aku masih ingat betapa kau mencintai 2 orang
tersebut. Kau bisa berubah mendadak puitis, gembira, terpuruk, berbunga-bunga
dan patah hati. Sudahkah kau berterimakasih kepada mereka berdua. Karena dengan
adanya mereka dihidupmu, kau selalu percaya bahwa harapan dan mimpi itu bisa
terwujud asalkan kau mau berusaha.
Ngomong-ngomong soal mimpi, masih ingatkah
kau dengan cita-citamu ketika masa kuliah dulu? Ku dengar kau selalu bilang
bahwa kau ingin pergi ke Jepang, mengajar disana dan bertemu idolamu. Apakah
itu terwujud sekarang? Bagaimana dengan hobi menulismu? Apa kau tahu,
sebenarnya aku disini banyak membaca artikel di blogmu. Bahkan setelah sering
membacanya aku masih tidak percaya kalau kau yang menulis itu semua. Bagaimana
bisa orang yang dingin dan pendiam sepertimu bisa membuat orang-orang kagum dan
bertanya-tanya pada setiap kalimat yang kau ciptakan?
Untukmu
Yang
membaca surat ini..
Hei, bukankah hari ini adalah hari
Ulang Tahunmu. 22 Juni 2021. Apa yang kau inginkan sebagai kado? Tapi, kau
pasti tahu kan, aku tidak punya banyak uang untuk membuatmu terkesan. Aku tahu
bahwa surat ini begitu berarti untukmu, karena ini percakapan paling panjang
yang pernah kau miliki bukan? Kini kau punya teman curhat atau ngobrol seperti
yang kau inginkan setiap hari ulang tahunmu.
Mungkin aku disini bisa mendoakanmu atau membantumu
mengabadikan perjalanan hidupmu.
Aku ingin kau mewujudkan
keinginanku, yaitu melihat Ayah dan Ibumu menangis karena bangga melihatmu
sekarang dan berkata “Inilah putriku, putri Ayah dan Ibu”
Untukmu
Yang
membaca surat ini..
Tidak ada jalan yang jauh dari kesedihan.
Jadi tunjukkan senyummu, bangun impianmu tanpa rasa takut dan teruslah percaya.
Untukmu
Yang
membaca surat ini..
Aku
harap kau bahagia..